Lawan
korupsi, hancurkan koruptor! Kata itu sering didengar dari orasi para mahasiswa
yang melakukan orasi. Semangat yang menggebu-gebu dalam mendukung pemberantasan
korupsi di Indonesia. Dalam kegiatan diskusipun para mahasiswa begitu
semangatnya untuk melawan korupsi dan mengatakan TIDAK untuk korupsi.
Tapi
apakah mereka sudah berkaca dengan apa yang mereka lakukan ketika UTS ataupun
UAS akan dilaksanakan. Persiapanpun mulai dilaksanakan, tapi bukan persiapan
diri untuk menjawab soal, namun persiapan untuk mencarai cara untuk mencontek.
Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kejadian seperti itu masih saja
ada di tingkat mahasiswa yang dicap masyarakat sebagai kaum yang intelektual.
Demi mendapatkan nilai yang tinggi, mereka rela
untuk menghalalkan segala cara untuk mencapainya termasuk dengan mencontek.
Sungguh miris, mereka yang sering berteriak untuk memberantas korupsi dan
menganggap dirinya bersih namun pada kenyataannya ia telah melakukan proses
menuju seorang koruptor. Bukankah korupsi maupun mencontek itu merupakan
perbuatan curang, dan perbuatan curang tersebut bukan termasuk golongan dari
Nabi Muhammad SAW.
Hai
mahasiswa, mari kita gunakan kejujuran untuk mencapai hasil maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar