KOMPAS.com - Berbuat baik kepada orang lain ternyata
dapat meningkatkan kualitas kesehatan seseorang dengan cara mengurangi
tingkat stres. Dengan berkurangnya level stres, maka akan berdampak
positif pada penampilan seseorang secara keseluruhan.
Demikian hasil penelitian berdasarkan gerakan sosial bernama Pekan Berbuat Baik pada Manusia (Be Kind To Humankind Week)
yang dilakukan tanggal 25-31 Agustus tiap tahunnya. Penelitian
menyimpulkan, jika seseorang dalam kerangka pikiran kasih sayang dan
dukungan pada orang lain, akan memiliki kesehatan lebih baik dibanding
orang yang tidak melakukannya.
Berbuat baik bahkan terbukti meningkatkan hormon dopamine
di otak, membuat seseorang merasa tenang dan gembira. Selain itu,
kebaikan hati juga bisa meningkatkan penghargaan pada diri sendiri,
mengurangi kegelisahan dan menggerutu.
Masih menurut penelitian
yang sama, alasan utama semua perasaan positif ini timbul sangatlah
sederhana. Karena kita menghabiskan waktu lebih sedikit untuk merasa
khawatir dan gelisah. Kemudian mencurahkan waktu tersebut untuk membantu
masalah orang lain. Namun diingatkan pula, jangan berbuat baik secara
berlebihan. Sebab, jika Anda membantu orang lain di atas kemampuan diri,
malah akan berefek negatif pada kesehatan dan kebahagiaan.
Para
peneliti percaya jika sifat mementingkan orang lain ini berhubungan erat
dengan interaksi antar manusia. Hal ini juga membantu kita sebagai
makhluk hidup untuk berteman bahkan menemukan pasangan. Secara sosial,
hal ini juga membuat masyarakat berjalan dengan berkurangnya tugas
individual dengan saling membantu satu sama lain. (Zika Zakiya/UK Lifestyle)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar